Rabu, 30 November 2011

Makalah ISD 3 "Program Padat Karya Salah Satu Upaya Mengatasi Pengangguran"


Mata Kuliah  :  Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin

Topik Makalah  :  Program Padat Karya Salah Satu

Upaya Mengatasi Pengangguran


Kelas  :  1- KA40

Tanggal Penyerahan Makalah : 24 November 2011
Tanggal Upload Makalah  :  25 November 2011





 

P E R N Y A T A A N


Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam tugas ini, saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.

Apabila terbukti benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.




P e n y u s u n



N P M
Nama Lengkap
Tanda Tangan
15111603
Pujiatno





 Program Sarjana Sistem Informasi

UNIVERSITAS GUNADARMA






KATA PENGANTAR


      Alhamdulillahirabbil’alamiin kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan berbagai macam nikmat iman, nikmat islam, dan nikmat sehat wal’afiat. Tak lupa kita sampaikan shalawat dan salam penghormatan kepada junjungan nabi besar kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabatnya, serta pengikutnya senantiasa dalam lindungan dan rahmat dari ALLAH SWT aamiin.

            Kami turut berterima kasih kepada semua pihak, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Dalam pembuatan makalah tersebut kami mempunyai semangat dan dorongan yang terus ada dalam diri kami untuk terus berkreasi dalam menyelesaikan makalah dengan tema PROGRAM PADAT KARYA SALAH SATU UPAYA MENGATASI PENGANGGURAN.


       Kami mohon maaf apabila dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Saran dan kritik dari pembaca sangat bermanfaat bagi kami. Untuk kami terus menjadi lebih baik lagi ke depannya.
     

          

                                    Cibitung, November 2011




                                                Penyusun


DAFTAR ISI


BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan
3. Sasaran

BAB II  PERMASALAHAN
1.      Kekuatan (Strength)

2.      Kelemahan (Weakness)

3.      Peluang (Opportunity)

4.      Tantangan/Hambatan (Threats)


BAB III  KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1. Kesimpulan
2. Rekomendasi

Referensi



BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Program padat karya merupakan program pemerintah yang dimaksudkan untuk mengurangi pengangguran melalui proyek-proyek pembangunan yang melibatkan banyak orang terutama didaerah pedesaan.
2. Tujuan
Program padat karya bertujuan mengurangi pengangguran, menciptakan lapangan kerja, serta membantu masyarakat membangun infrastruktur-infrastruktur yang berguna bagi jalannya perekonomian mereka. Atau bisa juga untuk menjadi salah satu solusi atas Penghentian pengiriman atau moratorium tenaga kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri.
3. Sasaran
Program padat karya produktif memberikan kesempatan kerja bagi tenaga kerja penganggur, setengah penganggur, dan pencari nafkah utama keluarga yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.



BAB II  PERMASALAHAN

Analisis permasalahan program pada karya salah satu upaya mengatasi pengangguran dengan memperhatikan dan mempertimbangkan  kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek :
1.      Kekuatan (Strength)
a.       Mengurangi jumlah pengangguran secara instan
Melalui proyek-proyek jangka pendek, program padat karya mampu menciptakan ribuan peluang kerja bagi para pengangguran terutama didaerah pedesaan.

b.      Membantu pemulihan ekonomi jangka pendek bagi korban bencana alam
Bencana alam tsunami yang terjadi di mentawai, gunung merapi yang meletus di gunungkidul yogyakarta dan lain-lain menyisakan ribuan pengungsi yang sebagian besar nelayan serta petani kehilangan mata pencaharian mereka karena infrastruktur yang rusak. Program padat karya sedikit banyak mampu  meringankan beban mereka dengan menyediakan lapangan kerja yang banyak.

c.       Mengembangkan ekonomi pedesaan
Salah satu masalah terkendalanya proses pembangunan di pedesaan adalah karena sistem infrastruktur yang minim serta banyak yang rusak. Program padat karya bisa dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur tersebut yang pada akhirnya bisa dimanfaatkan masyarakat untuk mendukung perekonomian mereka.

d.      Salah satu solusi bagi permasalahan TKI
Kasus kekerasan yang menimpa banyak tenaga kerja indonesia diluar negeri terutama ditimur tengah menyebabkan pemerintah harus menghentikan sementara (moratorium)pengiriman jasa TKI. Pemerintah menyiapkan program padat karya bagi para TKI yang menganggur tersebut.


2.      Kelemahan (Weakness)
a.       Dana proyek padat karya rentan korupsi
Budaya korupsi yang seolah telah mengakar pada pemerintahan daerah maupun pusat menyebabkan program padat karya sering kali terkendala karena banyaknya dana yang dikorupsi.

b.      Program padat karya bersifat sementara (jangka pendek)
Kebutuhan manusia akan sebuah pekerjaan bersifat terus-menerus selama mereka masih mampu bekerja untuk mencukupi kebutuhannya. Program padat karya yang bersifat jangka pendek hanya mampu memenuhi kebutuhan mereka sementara waktu saja.

c.       Hasil kerja tidak optimal
      Program padat karya lebih mementingkan banyaknya orang yang bisa diberdayakan daripada profesionalitas atau kualitas kerja sehingga seringkali hasil kerja acak-acakan. apalagi jika pengawasannya kurang.

d.      Dana yang dibutuhkan besar
Sebagian besar program padat karya berupa pembangunan infrastruktur didaerah pedesaan yang tentunya memerlukan biaya yang besar.

3.      Peluang (Opportunity)
a.       Program padat karya jika dikerjakan secara professional akan menghasilkan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi kemajuan masyarakat pedesaan.

b.      Program padat karya yang tepat sasaran akan bisa menggerakkan perekonomian pedesaan secara lebih optimal.

c.    Meledakknya jumlah pengangguran tanpa disertai peluang kerja yang cukup bisa menyebabkan beragam penyakit sosial. Program padat karya bisa menjadi solusi yang jitu untuk mengatasinya.



4.      Tantangan/Hambatan (Threats)
a.                 Korupsi dan birokrasi
Tingginya tingkat korupsi serta birokrasi  yang berbelit-belit merupakan tantangan yang selalu muncul dalam setiap program padat karya.

b.                Hasil kerja yang asal-asalan
Sebagian besar peserta program padat karya hanya tergiur pada keuntungan sesaat sehingga tidak maksimal dalam pekerjaannya ditambah upah yang tentunya lebih sedikit dari standar pekerjaan normal.

c.                 Jangka waktunya pendek sehingga setelah selesai suatu program padat karya maka masyarakat banyak yang menganggur lagi.

d.                Diperlukan dana yang besar untuk membiayai program-program padat karya.
  



BAB III  KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1.  Kesimpulan
a.       Program padat karya bisa menyerap tenaga kerja yang banyak.
b.      Korupsi menjadi hambatan yang berat bagi suksesnya program padat karya
c.       Perlu ditingkatkan profesionalitas kerja sehingga hasil yang didapat bisa maksimal serta memberi manfaat bagi masyarakat.
d.      Program padat karya meskipun dilakukan dalam jangka pendek seharusnya bisa memberi efek dalam jangka panjang sehingga masyarakat tidak bergantung pada program tersebut.

2.  Rekomendasi
a.         Pengawasan program padat karya perlu ditingkatkan  untuk mencegah kasus korupsi yang sering terjadi.
b.         Transparansi program perlu ditingkatkan serta lebih terbuka sehingga setiap pihak yang terlibat bisa mengetahui perkembangan program padat karya. Hal ini bisa meminimalisir kesalahan informasi serta menekan praktek kecurangan yang ada.
c.          Perlu diupayakan program padat karya yang mempunyai pengaruh jangka panjang bagi masyarakat. Seperti pengembangan  usaha yang sudah ada di masyarakat.
d.        Pemafaatan IT melalui pembuatan data base mengenai program padat karya yang ada diseluruh indonesia perlu dilakukan supaya arus informasi bisa lebih mudah dilakukan serta berbagi informasi(sharing information) antara masyarakat bisa lebih cepat. Hal ini bisa memaksimalkan program-program padat karya.


Referensi

Sabtu, 05 November 2011

Makalah ISD 2 "Program KB untuk mensejahterakan keluarga"


MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR
BAGIAN  II


TEMA
PERAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA UNTUK
MENSEJAHTERAKAN KELUARGA


NAMA : PUJIATNO
NPM : 15111603
KELAS : 1KA40


SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA KALIMALANG
KAMPUS J
___________________________________________________________


KATA PENGANTAR


     Alhamdulillahirabbil’alamiin kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan berbagai macam nikmat iman, nikmat islam, dan nikmat sehat wal’afiat. Tak lupa kita sampaikan shalawat dan salam penghormatan kepada junjungan nabi besar kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabatnya, serta pengikutnya senantiasa dalam lindungan dan rahmat dari ALLAH SWT aamiin.

     Kami turut berterima kasih kepada semua pihak, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Dalam pembuatan makalah tersebut kami mempunyai semangat dan dorongan yang terus ada dalam diri kami untuk terus berkreasi dalam menyelesaikan makalah dengan tema PERAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DALAM MENSEJAHTERAKAN KELUARGA.

      Kami mohon maaf apabila dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Saran dan kritik dari pembaca sangat bermanfaat bagi kami. Untuk kami terus menjadi lebih baik lagi ke depannya.
    

           


Cibitung, oktober 2011




Penyusun

___________________________________________________________

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan
3. Sasaran

BAB II  PERMASALAHAN
1.   Kekuatan (Strength)

2.   Kelemahan (Weakness)

3.   Peluang (Opportunity)

4.   Tantangan/Hambatan (Threats)


BAB III  KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1. Kesimpulan
2. Rekomendasi

___________________________________________________________

BAB I


PENDAHULUAN



A.    Latar Belakang Keluarga Berencana

Sering kita mendengar Keluarga Berencana ialah suatu pencanangan bagi para ibu di indonesia untuk memiliki anak lebih terprogram. Seperti kita ketahui mempunyai 2 anak lebih baik, sebagaimana program keluarga berencana sudah di canangkan sejak tahun 1970an. Pemerintah juga telah mendukung program keluarga berencana sampai saat ini, bahkan masyarakat indonesia pun menyetujui program tersebut. Presiden SBY sudah memberikan “lampu kuning’’ bahwa jumlah penduduk Indonesia hampir melampaui batas kewajaran. Diperkirakan setiap tahun jumlah penduduk Indonesia bertambah sekitar 3-4 juta jiwa.


B.    Tujuan

Penduduk yang sangat berpengaruh terhadap program keluarga berencana yang dapat mensejahterakan laju pertumbuhan penduduk dan memberikan kesehatan bagi para ibu di indonesia.   Pemerintah menciptakan penduduk yang sehat, mengurangi kemiskinan, dan mengurangi penduduk.


C.    Sasaran

Sasaran utama dalam program KB ini ialah pasangan usia subur.  karena banyak pilihan alat kontrasepsi yang sudah di sediakan seperti IUD, pil, suntik, serta kondom. Wanita di indonesia yang sudah menikah dapat memilih alat kontrasepsi yang diinginkan oleh para wanita untuk menghambat kelahiran tersebut. Sebagai contoh bagi  wanita yang sudah memiliki anak ingin menghambat kelahiran dengan menggunakan alat kontrasepsi tersebut untuk jangka waktu yang baik bagi kelahiran selanjutnya.


___________________________________________________________

BAB II


PERMASALAHAN



A.    KEKUATAN

Kekuatan yang dimiliki program keluarga berencana sebagai berikut :

a.    Pola hidup sehat
     Dengan mengatur jarak kelahiran yang sesuai maka seorang ibu me     mpunyai kesempatan untuk memulihkan  kondisi badannya setelah melahirkan. Begitu juga seorang anak akan mendapat ASI yang cukup untuk perkembangannya. Kasih sayang bapak dan ibupun bisa tercurah lebih banyak untuk anaknya.  

b.    Dapat mengurangi kemiskinan
Pertambahan jumlah anak yang tanpa disertai perencanaan keuangan yang tepat akan menimbulkan permasalahan. Biaya hidup (belanja, pendidikan, kesehatan, dll) yang semakin tinggi sementara pemasukan yang terbatas akan berakibat pada perkembangan anak-anak baik fisik maupun rohani. Dengan perencanaan kelahiran yang tepat diharapkan bisa memberi hak pokok seperti tempat tinggal, pendidikan, kesehatan yang layak bagi anak.

B.    KELEMAHAN
Beberapa kelemahan pada program keluarga berencana diantaranya adalah :
a. Resiko pada alat kontrasepsi
Ada beberapa alat kontrasepsi yang tidak sesuai bagi beberapa ibu  sehingga menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Selain itu ada juga yang mengalami kehamilan meskipun telah menggunakan alat kontrasepsi.
c.    Keluarga berencana = 2 anak saja cukup ?
Ada sebagian orang yang menganggap bahwa keluarga berencana adalah 2 anak saja cukup tanpa mempertimbangkan aspek-aspek yang lain. jika kondisi keuangan, tempat tinggal, pendapatan sebuah keluarga hanya mencukupi untuk menghidupi keluarga dengan 2 orang anak maka slogan diatas sesuai. Namun untuk keluarga yang mampu lebih dari itu maka perencanaan mempunyai anak bisa disesuaikan dengan kemampuannya. Yang terpenting tetap menjaga jarak kelahiran yang aman.
d.    Kurangnya penyampaian informasi tentang keluarga berencana, tenaga medis di masyarakat pedesaan terutama didaerah terpencil.


C.    Peluang
a.    Program keluarga berencana berpotensi untuk membangun sebuah keluarga yang sehat jasmani maupun rohani sehingga menjadi landasan bagi sebuah negara yang kuat.
b.    Keluarga berencana bisa mengurangi permasalahan-permasalahan yang timbul karena kepadatan penduduk seperti masalah sosial, kesejahteraan hidup, pekerjaan , peluang pekerjaan dan lain-lain.


D.   Tantangan/hambatan
Beberapa tantangan atau hambatan yang dihadapi antara lain :
a.    Biaya penelitian serta pengembangan yang mahal untuk menghasilkan  alat kontrasepsi yang halal, aman serta terjangkau oleh masyarakat awam.
b.    Adanya anggapan bahwa “banyak anak banyak rezeki” terutama dalam masyarakat pedesaan mengakar kuat sehingga sedikit banyak menghambat program keluarga berencana.
c.    Penyampaian informasi tentang keluarga berencana secara intensif di daerah-daerah terpencil terhambat oleh sarana serta transportasi.
d.    Bagi sebagian masyarakat pedesaan terutama daerah terpencil, masalah seksual dianggap sebagai hal yang tabu dan tidak sepatutnya dibicarakan didepan umum. Hal ini menghambat penyampaian informasi secara efektif.

 __________________________________________________________________


BAB IV


KESIMPULAN DAN REKOMENDASI



A.    Kesimpulan 
a.    Program keluarga berencana merupakan program yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat dengan merencanakan kelahiran secara normal sehingga baik ibu maupun anak yang dilahirkan bisa mendapat hak-hak pokok seperti ASI, kesehatan secara optimal.
b.    Efek samping yang terkadang timbul ketika memakai alat kontrasepsi menyebabkan trauma, keengganan bahkan penolakan untuk mempergunakannya kembali. Hal ini juga mempengaruhi masyarakat sekitar yang mendengar beritanya.
c.    Program keluarga berencana mendapat tantangan yang cukup berat dalam hal penyampaian informasi, tenaga medis, sarana dan transportasi terutama didaerah terpencil.
d.    Diperlukan kerjasama yang erat antara pemerintah (departemen kesehatan) serta masyarakat dalam penyampaian informasi yang terpercaya, penyediaan tenaga ahli, alat kontrasepsi yang halal, aman dan murah. Sehingga program keluarga berencana bisa berjalan dengan maksimal dan masyarakat secara sukarela ikut mensukseksan program tersebut.

B.    Rekomendasi
a.    Televisi merupakan salah satu sarana yang bisa menjangkau seluruh masyarakat bahkan daerah terpencil sekalipun. Karena itu perlu dimanfaatkan secara maksimal dan berkelanjutan untuk penyampaian informasi tentang program keluarga berencana.
b.    Pemerintah harus menyediakan alat-alat kontrasepsi yang halal, aman dan murah melalui penelitian dan pengembangan (Research & Development). Sehingga masyarakat tidak ragu lagi ketika ingin mengikuti program keluarga berencana.
c.    Indonesia kaya akan tumbuhan obat-obatan yang alami sedangkan kecenderungan masyarakat sekarang lebih menyukai sesuatu yang alami (back to nature). Perlu dibuat alat-alat kontrasepsi yang bersumber dari alam sehingga meminimalisir efek samping yang terjadi pada pemakainya.
d.    Perlu dicari dan diperkenalkan cara-cara lain untuk melakukan pengaturan kehamilan melalui cara-cara yang sesuai dengan agama dan kondisi masyarakat indonesia. Seperti pengetahuan tentang masa-masa subur perempuan dan lain-lain.