Jumat, 04 Mei 2012

Tugas IBD Bab5

ILMU BUDAYA DASAR

BAB V
MANUSIA DAN KEINDAHAN










NAMA : PUJIATNO
NPM : 15111603
KELAS : 1KA40

SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA KALIMALANG
KAMPUS J




BAB IV MANUSIA DAN KEINDAHAN

A.   KEINDAHAN
Ada berbagai macam definisi tentang keindahan. Antara lain keindahan pada dasarnya merupakan sejumlah kwalita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal yang tersusun dari berbagai keselarasan dan kebaikan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata. Ada juga pendapat bahwa keindahan merupakan suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan diantara benda itu dengan si pengamat. Yang lainnya menghubungkan keindahan dengan ide kesenangan (pleasure) yang merupakan sesuatu yang menyenangkan terhadap penglihatan atau pendengaran.
Menurut The Liang Gie, keindahan merupakan salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan dan sebagainya. Sedangkan nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Nilai estetik digolongkan menjadi 2 yaitu nilai ekstrinsik dan nilai intrinsik. Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (instrumental/contributory value) yakni nilai yang besifat sebagai alat bantu. Nilai intrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan atau sebagai suatu tujuan ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.
Kontemplasi merupakan dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah sedangkan ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan, dan menikmati sesuatu yang indah. Kedua faktor inilah yang mendukun g cita rasa seni pada sebuah keindahan. Seorang seniman cenderung dominan selera seni atau faktor kontemplasi sedangkan seorang pengamat lebih dominan faktor ekstansinya karena ia lebih suka menikmati karya seni daripada menciptakannya.
 Dunia ini diciptakan oleh Allah dengan cita rasa yang teramat tinggi. Dengan keindahan yang luar biasa yang mampu menggugah manusia untuk mengakui kebesaranNYA. Hal tersebut yang sering kali dijadikan inspirasi oleh seniman untuk menciptakan karya seni mereka. Selain itu ada juga faktor atau motivasi seorang seniman menciptakan keindahan yaitu:
1.     Tata nilai yang usang
2.     Kemerosotan zaman
3.   Penderitaan manusia

B.   RENUNGAN
Renungan merupakan hasil merenung yaitu diam-diam memikirkan sesuatu atau memikirkan sesuatu dengan mendalam. Renungan merupakan salah satu cara untuk menciptakan seni maupun untuk meghasilkan ide.
Ada 3 teori yang melandasinya :
1.     Teori pengungkapan
”Art is an expression of human being” (seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia. Hal inilah yang melandasi teori pengungkapan. Seni merupakan pengungkapan dari kesan-kesan yang diperoleh melalui penghayatan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images). Leo Tolstoi menegaskan bahwa kegiatan seni adalah memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yang seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan berbagai gerak, garis, warna, suara dan bentuk yang diungkapkan dalam kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang mengalami perasaan yang sama.
2.     Teori Metafisik
Teori ini merupakan salah satu tori yang tertua yang berasal dari Plato. Yang menurutnya karya seni merupakan tiruan dari suatu tiruan lain sehingga bersifat jauh dari kebenaran atau dapat menyesatkan. Karena itu seniman tidak mendapat tempat sebagai warga dari negara republik yang ideal menurut plato. Ada juga filsuf Arthur Schopenhauer yang menurutnya seni adalah suatu bentuk dari pemahaman terhadap realita. Dan realita sejati adalah suatu keinginan yang sementara.
3.     Teori Psikologis
Sebagian ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya psikoanalisa mengemukakan teori bahwa prose penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seorang seniman. Sedangkan karya seni merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang diwujdkan keluar dari keinginan-keinginan itu.

C.   KESERASIAN
Keserasian mengandung unsur perpaduan, pertentangan ukuran dan seimbang. Perpaduan bisa menghasilkan keserasian sebagai contoh perpaduan warna pakaian dengan warna kulit atau perpaduan warna pakaian dengan jilbab yang dikenakan. Jika perpaduan itu sesuai maka akan terasa cocok dan membuat orang puas karenanya.
Pertentangan bisa menghasilkan sebuah keserasian misalnya dunia musik, irama yang mengalun hakikatnya merupakan pertentangan suara tinggi rendah, panjang pendek dan keras lembut. Keserasian inilah yang menimbulkan keindahan yaitu suatu kumpulan hubungan yang serasi dalam suatu benda dan diantara benda itu dengan di pengamat. Filsuf inggris Herbert Read merumuskan definisi bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan inderawi kita. Pendapat lain menganggap pengalaman estetik suatu keselarasan dinamik dari perenungan yang menyenangkan.
            Salah satu persoalan pokok dari teori keindahan adalah mengenai sifat dasar dari keindahan. Apakah keindahan merupakan sesuatu yang ada pada benda indah atau hanya ada dalam alam pikiran orang yang mengamati benda tersebut. Dari persoalan tesebut lahirlah teori obyektif dan teori subyektif.
            Teori obyektif berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetil adalah sifat (kualita) yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya. Sedangkan teori subyektif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada. Yang ada hanya perasaam dalan diri seseorang yang mengamati sesuatu benda. Adanya keindahan semata- mata tergantung pada penerapan dari si pengamat itu.
            Selain teori diatas sejak 5 abad sebelum masehi sampai abad 17, bangsa yunani kuno mengenal teori perimbangan tentang keindahan yang dipahami dalam arti yang terbatas, yakni secara kualitatif yang diungkapkan dengan angka-angka. Keindahan dianggap sebagai kualita dari benda-benda yang disusun (yakni mempunyai bagian-bagian). Hubungan dari bagian-bagian yang menciptakan keindahan dapat dinyatakan sebagai perimbangan atau perbandingan angka-angka. Teori ini runtuh karena desakan dari filsafat empirisme dan aliran-aliran termasuk dalam seni. Bagi mereka keindahan hanyalah kesan yang subyektif sifatnya. Keindahan hanya ada pada pikiran orang yang menerangkannya dan setiap pikiran meihat suatu keindahan yang berbeda-beda.
     

Tugas IBD Bab4


ILMU BUDAYA DASAR

BAB IV
MANUSIA DAN CINTA KASIH


 
  






NAMA : PUJIATNO
NPM : 15111603
KELAS : 1KA40

SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA KALIMALANG
KAMPUS J









BAB IV MANUSIA DAN CINTA KASIH


A.   PENGERTIAN CINTA KASIH
Cinta merupakan fitrah atau perasaan yang dikarunaikan oleh Allah SWT pada setiap makhluk yang bernyawa. Menurut kamus umum BI karya W.J.S Poerwadarminta cinta adalah rasa sangat suka atau rasa sayang atau rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya pada sesuatu.
Sedangkan kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Sehingga arti cinta dan kasih itu mempunyai kesamaan. Cinta kasih merupakan perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Menurut Dr. Abdullah Nasih Ulwan cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut dan kasih sayang. Perasaan cinta ini harus disertai dengan tanggung jawab kepada sang pemberi cinta yaitu Allah SWT. Dengan jalan membingkai cinta dalam kerangka syariat untuk bisa membedakannya dengan makhluk hidup yang lain. Contohnya cinta kepada sang kekasih harus dibingkai dalam kerangka pernikahan supaya ia bisa mempertanggungjawabkannya secara benar bukan seperti pemahaman liberal yang menghalalkan hubungan seksual secara bebas atas dasar cinta. Dan hal inilah yang membedakan manusia dengan binatang, karena ketika mereka menyukai/mencintai sesuatu maka tidak ada batasan atau rambu-rambu yang mengikat mereka.
Hikmah diberikannya cinta bagi makhluk hidup sangatlah besar, diantaranya adalah:
1.     Cinta merupakan ujian yang berat dan pahit karena setiap cinta akan mengalami berbagai macam rintangan.
2.     Cinta yang ada dalam jiwa manusia adalah pendorong dan pembangkit yang paling besar agirah hidupnya untuk mewujudkan apa yang dicita-citakannya.
3.     Cinta merupakan faktor utama didalam kelangsungan hidup umat manusia.
4.     Cinta merupakan sarana untuk mengenal berbagai macam ilmu pengetahuan yang tersimpan disalam keindahan alam, kehidupan dan kemanusiaan.
5.     Fenomena cinta merupakan pengikat paling kuat didalam hubungan antar anggota keluarga, kerukunan masyarakat, mengasihi sesama makhluk hidup, menegakkan keamanan, ketentraman dan keselamatan disegala penjuru bumi.


B.   CINTA MENURUT AJARAN AGAMA
Cinta merupakan anugerah dari Allah SWT, hal ini bisa kita ketahui dari kitab suci Al-Quran yang menyebutkan berbagai macam bentuk cinta.
à Cinta diri
Manusia pada dasarnya mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Seperti hidup, mengembangkan potensi dirinya dan mengaktualisasi diri. Sebagaimana ia membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit, dan mara bahaya bagi dirinya.
Seperti yang dijelaskan dalam Surah Fushilat ayat 49 bahwa kecintaan manusia pada dirinya sendiri ialah permohonannya yang terus-menerus agar dikaruniai harta, kesehatan, dan berbagai kebaikan dan kenikmatan lainnya. Namun apabial ia tertimpa musibah bencana, keburukan atau kemiskinan ia merasa putus asa dan mengira ia tidak akan bisa memperoleh karunia lagi.
à Cinta kepada sesama manusia
Didalam Al-Qur’an banyak disebutkan pentingnya cinta kepada sesama manusia. Antara lain dengan berbuat baik terhadap tetangga, memberikan zakat, bersedekah kepada orang-orang fakir dan miskin, saling menasehati dalam kebaikan dan sebagainya. Fakir miskin dan anak-anak yatim mendapat prioritas lebih utama karena kebutuhan mereka akan materi dan kasih sayang lebih banyak. Selain itu berbuat baik terhadap tetangga sangat ditekankan oleh Rasulullah SAW dengan menyebutkan keutamaan mereka secara berulang-ulang bahkan sampai para sahabat RA mengira bahwa para tetangga berhak mendapat harta warisan. Cinta kepada sesama manusia membawa efek yang besar bagi terciptanya masyarakat yang harmonis dan tenteram.
à Cinta Seksual
Cinta jenis ini khusus antara suami isteri yang telah melangsungkan pernikahan. Islam menghalalkan pernikahan dan mengharamkan zina. Supaya lewat ikatan yang kuatlah dorongan seksual bisa tersalurkan sehingga membentuk sebuah keluarga. Yang dari keluarga inilah masyarakat dan bangsa terbentuk untuk memakmurkan bumi. Sek bebas, homo merupakan penyimpangan dalam cinta seksual karena menyebabkan berbagai macam penyakit sosial dan juga akan mengganggu keberlangsungan hidup umat manusia. Untuk itulah perlu usaha-usaha yang nyata menanggulanginya.
à Cinta Orang Tua
Anak merupakan hasil hubungan seorang ayah dan ibu karena itu sang anak mewarisi gen dari orangtua mereka. Hal inilah yang mendorong kecintaan orang tua kepada anaknya dan sebaliknya. Namun seorang ibu mempunyai perasaan dan jiwa yang lebih peka dan juga emosional yang tinggi dibanding bapak, hal ini menyebabkan kecintaan seorang ibu terhadap anaknya lebih bersifat emosional dibanding seorang bapak yang lebih bersifat rasional. Cinta orangtua nampak dalam perhatian mereka terhadap anak-anaknya untuk selalu berusaha memberi yang terbaik demi kebaikan dan kepentingan mereka sendiri.
à Cinta kepada Allah SWT
Dalam islam bentuk cinta ini adalah bentuk cinta yang tertinggi yang merupakan puncak cinta manusia yang paling bening, jernih dan spiritual. Cinta ini terwujud dalam pengakuan sebagai hambaNYA yang lemah tidak berdaya tanpa bantuanNYA. Terangkai dalam sholat, doa, serta ibadah yang disyariatkan olehNYA. Serta pemenuhan kewajiban-kewajiban dan larangan-larangan yang telah diperintahkanNYA. Cinta ini sejatinya akan membawa efek yang luas dalam kehidupan karena cinta yang ikhlas kepada Allah SWT akan menjadi pendorong untuk selalu berbuat kebaikan serta menolak kemungkaran dimanapun berada dalam rangka merealisasikan kewajibannya menjadi khalifah yang memakmurkan bumi.
à Cinta kepada Rasul
Rasulullah merupakan manusia yang diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan risalah atau syariatNYA. Oleh karenanya akhlaq dan perilaku Rasulullah merupakan cerminan dari ajaran yang dibawanya yaitu ISLAM sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta. Rasulullah SAW merupakan contoh yang sempurna bagi manusia dalam hal tingkah laku, moral, kemanusiaan, serta sifat-sifat luhur lainnya. Yang dengannya dakwah islam bisa menyebar ke seluruh penjuru dunia dan meneranginya dengan cahaya petunjuk.

C.   KASIH SAYANG
Kasih sayang merupakan perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Setiap manusia membutuhkan kasih sayang, semenjak masih dikandungan hingga setelah meninggalnya. Bahkan Umar Bin Khattab RA mengajarkan bahwa tanggung jawab yang merupakan unsur dari kasih sayang harus dimulai sebelum seorang anak lahir ke dunia. Yaitu dengan memilih calon ibu/bapak yang baik bagi calon anak-anaknya. Kasih sayang juga merupakan kunci kebahagiaan dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Anak yang dididik dalam suasana keluarga yang hangat akan tumbuh menjadi anak yang baik, bertanggung jawab serta mencintai kebaikan.
Kasih sayang haruslah diberikan dalam proporsi yang seimbang sehingga tidak menjadikan seorang anak manja. Kasih sayang harus disertai dengan tanggung jawab, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka sehingga menghasilkan sebuah keluarga yang kuat dan berkualitas. keluarga seperti inilah yang akan mampu membendung berbagai macam kenakalan remaja, seperti narkoba, tawuran, minuman keras dan lainnya. Dalam hal ini peran orang tua maupun anak haruslah sama-sama aktif untuk menjadikan suasana dirumah seperti disurga (Baiti wal jannati).
Dalam karya sastra banyak diungkapkan tentang kasih sayang . Contohnya sajak ”Surat Dari Ibu” yang dibuat oleh Asrul Sani yang mengungkapkan tentang tulusnya kasih sayang seorang ibu. Dalam novel ”Salah Asuhan” karya Abdul Muis juga diceritakan tentang kasih sayang yang berlebihan yang membuat anak menjadi durhaka.

D.   KEMESRAAN
Kemesraan merupakan perwujudan nyata dari kasih sayang yang mendalam yang merupakan perwujudan dari cinta.
Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Sehingga mampu menciptakan berbagai macam bentuk seni. Seperti puisi, novel, seni tari dll. Pada dasarnya setiap manusia diberkahi dengan cinta hanya saja tidak semuanya bisa mengungkapkannya dalam bentuk seni sehingga kemesraan mereka tercurah dalam bentuk lain. Kemesraan mereka terkadang hanya diketahui oleh pasangannya yang begitu detail bisa melihat perubahan hati dan fisik.
Tari ”Gatotkaca Gandrung” dari Jawa Tengah, tari merak dari jawa timur merupakan bentuk seni untuk mengungkapkan kemesraan yang mendalam.

E.   PEMUJAAN
Ibadah merupakan suatu bentuk pemujaan sebagai manifestasi cinta kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bentuknya bisa dalam ibadah ritual seperti sholat, zakat, haji maupun ibadah lisan melalui dzikir. Pemujaan kepada Allah SWT merupakan sebab diciptakannya manusia selain sebagai khalifah untuk memakmurkan bumi. Karena itu dalam keseharian kita harus senantiasa dilandasi niat untuk beribadah kepada Allah SWT.
Dalam pemujaan atau ibadah yang dilakukan sebenarnya kita sedang berkomunikasi dengan Allah SWT melalui doa. Contohnya ketika kita sholat, bacaan-bacaan yang kita lafazhkan merupakan puji-pujian kepada Dzat Yang Maha Kekal yang senantiasa mendengarkan keluh kesah kita dan yang Maha Mengabulkan Doa. Dalam sholat, saat terdekat kita dengan Allah SWT adalah saat sujud. Ketika dahi menyentuh tanah maka sesungguhnya itulah puncak ketundukan kita akan hakikat kekuasaan Allah SWT dan kelemahan kita sebagai manusia.
Dalam seni prosa kita mengenal seorang ulama sekaligus sastrawan yang menuangkan kecintaannya dalam bentuk roman yaitu ”Di Bawah Lindungan Ka’bah” karya Buya Hamka.
                Di zaman yang modern ini bentuk pemujaan semakin beragam. Pemujaan yang seharusnya tertuju hanya kepada Allah SWT sedikit demi sedikit terkikis dengan pemujaan kepada seorang idola, artis, hobi, dan sebagainya. Mereka mencintai seorang idola, artis maupun hobi melebihi kecintaan mereka kepada Allah SWT. Sehingga tekadang hati mereka buta akan fenomena keburukan yang ada pada artis pujaannya. Mereka rela melakukan apapun untuk bisa bertemu, mendapatkan tanda tangan atau apa saja tentang idolanya. Bahkan membela ketika idolanya melakukan maksiat.

F. BELAS KASIHAN
                Belas kasihan merupakan cinta kepada sesama yang cenderung disebabkan oleh penderitaannya. Hal inilah yang membedakannya dengan cinta kepada Tuhan ataupun cinta kepada keluarga.
                Setiap manusia sesungguhnya mempunyai sifat belas kasihan, bahkan seorang penjahat sekalipun. Hanya saja terkadang ada kebutuhan lain yang mendominasi atau kondisi terdesak sehingga sifat itu tertutupi. Allah SWT memuji orang yang menaruh belas kasihan kepada orang lain karena itulah tanda orang yang berakhlak baik. Didalam belas kasihan tidak terkandung unsur pamrih ia datang benar-benar keluar dari lubuk hati yang ikhlas. Karena itulah sebagaimana sifat manusia yang serba kekurangan maka sifat belas kasihan sangat diperlukan demi keharmonisan antar manusia.
                Saat ini dengan kondisi dimana materialisme dan individualisme sangat tinggi, hampir-hampir manusia kehilangan rasa belas kasihan ini. Kita lihat dan kita dengar dari media komunikasi banyak terjadi hal-hal yang sepele bisa memicu tindakan yang tidak rasional. Begitu banyak kejahatan yang sebetulnya bisa dicegah hanya dengan sedikit empati sehingga timbul rasa belas kasihan yang pada akhirnya akan mencegah terjadinya kejahatan. Sudah saatnya manusia menyadari bahwa dengan mengasihani orang lain pada hakekatnya mengasihani diri sendiri sebagaimana pepatah ”apa yang kita tanam, itulah yang kita tunai”.

F.   CINTA KASIH EROTIS
Berbeda dengan cinta kasih karena persaudaraan cinta kasih erotis merupakan kehausan akan penyatuan yang sempurna baik fisik maupun psikologi. Cinta kasih ini seharusnya timbul setelah adanya ikatan yaitu pernikahan yang salah satu fungsinya untuk melangsungkan keturunan hidup umat manusia.
Hubungan psikis tidak dilandasi oleh cinta kasih maka ia hanya akan membawa kepada penyatuan yang bersifat orgiatis (pesta pora), sementara dan tidak bertanggung jawab. Hubungan seperti ini merupakan akibat khayalan penyatuan yang disebabkan oleh daya tarik seksual. Namun sejatinya hal ini hanya bersifat semu, ketika gejolak nafsu mereda maka terkadang timbul rasa malu diantara mereka bahkan bisa menimbulkan rasa benci yang satu terhadap yang lain.
            Didalam bingkai sebuah pernikahan, cinta kasih erotis bisa berkembang menjadi sebuah ikatan yang kuat dimana seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya. Karena itulah cinta kasih seperti ini tidak bisa dipaksakan karena setiap manusia mempunyai perasaan sendiri-sendiri yang berbeda-beda. Sekarang sudah bukan zamannya siti nurbaya namun juga bukan berarti kebebasan yang sebebas-bebasnya sehingga cinta kasih ini akan menemukan muaranya.