Jumat, 14 Oktober 2011

Tugas Makalah ISD 1 "Urbanisasi Pasca Lebaran"



MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR 1
URBANISASI PASCA LEBARAN






DISUSUN OLEH :
PUJIATNO
NPM : 15111603
KELAS : 1KA40
FAKULTAS : FIKTI
JURUSAN : SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA KAMPUS J KALIMALANG





MATA KULIAH : ILMU SOSIAL DASAR
DOSEN : MUHAMMAD BURHAN AMIN




KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayahnya sehingga penyusunan makalah ini bisa terselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW dan keluarganya, sahabat-sahabatnya  serta pengikut beliau hingga akhir zaman.
Terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu terbuatnya makalah ini. Terutama untuk istriku tercinta yang telah memberikan dorongan serta masukan yang sangat berharga . serta teman-teman yang terus memberikan dorongan semangat untuk menyelesaikannya.
Kami menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini yang merupakan makalah pertama yang penulis buat. Masukan dan saran dari pembaca semua sangat kami harapkan supaya kedepannya bisa dibuat makalah-makalah yang bermanfaat bagi masyarakat.

Cibitung, Oktober 2011

Penyusun
                                                                                               






DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................
DAFTAR ISI ...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................
A.    Latar Belakang .......................................................................................
B.     Tujuan ....................................................................................................
C.     Sasaran ..................................................................................................
BAB II PERMASALAHAN ....................................................................................
A.    Kekuatan ...............................................................................................
B.     Kelemahan .............................................................................................
C.     Peluang ..................................................................................................
D.    Tantangan ...............................................................................................
BAB III REKOMENDASI ......................................................................................








BAB I
 PENDAHULUAN

  1. Latar belakang urbanisasi
Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota. Besarnya kesenjangan antara perekonomian di desa dengan di kota mendorong laju urbanisasi semakin tinggi. Hal tersebut bisa dilihat saat fenomena “mudik” lebaran yang tiap tahun terjadi. Sebagai contoh pada tahun 2010 diperkirakan ada sekitar 15,52 juta pemudik.
  1. Tujuan
Lapangan pekerjaaan dan kemudahan hidup di kota merupakan salah satu tujuan utama urbanisasi. Selain itu gaya hidup masyarakat perkotaan yang sering dilihat di televisi juga mempengaruhi masyarakat desa untuk melakukan urbanisasi.
  1. Sasaran
Tingkat pendidikan masyarakat desa yang melakukan urbanisasi beragam dari SD,SMP,SMU juga sarjana. Namun sebagian besarnya adalah lulusan SMU atau SMK yang tergiur dengan pendapatan yang bisa diperoleh dengan bekerja di pabrik atau kantor dibandingkan dengan di desa. Diantara mereka ada juga yang berjiwa pengusaha yang tergiur melihat luasnya bidang usaha serta pangsa pasar yang besar di daerah perkotaan. Sehingga sasaran urbanisasi merekapun bermacam-macam, dari buruh pabrik, perkantoran, bangunan/konstruksi sampai pada pedagang kaki lima, pedagang asongan, dan lain-lain. 




BAB II
PERMASALAHAN

  1. KEKUATAN
Kekuatan urbanisasi ada beberapa macam diantaranya :
a.       Terbukanya ilmu pengetahuan
Meskipun perkembangan teknologi informasi berkembang pesat seperti adanya internet yang bisa di akses dimana saja. Namun perkotaan menyediakan fasilitas memperoleh ilmu yang mudah di jangkau oleh masyarakat luas pada umumnya.
b.      Pemerataan ekonomi
Tidak sedikit dari orang yang melakukan urbanisasi berhasil secara finansial, sehingga mampu mengarahkan potensi finansial tersebut untuk mengembangkan daerahnya. Sebagai contoh para pengusaha warung tegal dengan usaha warungnya (warteg) di perkotaan, memiliki kehidupan yang mapan di desanya bahkan mampu memberdayakan anggota keluarga yang lain dengan kelebihan finansial yang dia miliki.
c.       Perluasan kesempatan kerja
Minimnya lapangan pekerjaan yang ada di desa, berbanding terbalik dengan jumlah lulusan sekolah yang tiap tahun bertambah. Sehingga dengan adanya urbanisasi mampu menyerap lulusan tersebut.
d.      Bertambahnya wawasan nusantara
Masyarakat yang melakukan urbanisasi berasal dari berbagai macam wilayah di indonesia yang menyebabkan asimilasi budaya terjadi di perkotaan. Hal ini membuka wawasan serta pengetahuan tentang beragamnya sifat, perilaku, adat istiadat masing-masing suku di indonesia.
  1. KELEMAHAN
Kelemahan urbanisasi diantaranya adalah :
a.       Gaya hidup di perkotaan yang cenderung hedonis, kapitalis, dan lebih mengutamakan diri sendiri sangat mempengaruhi watak dan perilaku masyarakat yang melakukan urbanisasi seperti gotong-royong, tenggang rasa, religius yang merupakan ciri – ciri masyarakat pedesaan sedikit demi sedikit terkikis habis. Pengaruh ini sangat terasa ketika mereka mudik ke kampung halaman, yang dahulunya bersifat lugu, polos, dan pemalu. Setelah pulang dari kota berubah menjadi egois, matrealistis, hedonis, dll.
b.      Berkurangnya tenaga kerja produktif di pedesaan yang mengakibatkan proses pembangunan di daerah tersebut tersendat serta komposisi masyarakat lebih di dominasi oleh orang tua. 
c.       Bertambahnya jumlah penduduk di perkotaan menyebabkan timbulnya masalah di ibukota yang tak kunjung terselesaikan oleh pemerintah. Seperti macet, perebutan lahan usaha, persaingan yang tidak sehat dalam mencari kerja, kriminalitas, dan lain-lain.
d.      Bertambahnya penyakit sosial seperti prostitusi, gelandangan, pengangguran, dan lain-lain.
  1. PELUANG
Kesenjangan yang besar dalam taraf penghidupan antara masyarakat desa dan kota menyebabkan urbanisasi tidak bisa dihindari namun ada beberapa peluang yang bisa kita ambil dan manfaatkan seperti :
a.       Banyak masyarakat yang melakukan urbanisasi berubah pola pikir, wawasan, pengetahuan, keilmuan menjadi lebih cerdas dalam menghadapi tantangan globalisasi serta menyikapi perubahan zaman yang semakin cepat. Mereka seakan tersadar bahwa dunia begitu luas serta pengalaman merupakan suatu modal yang sangat berharga untuk mencapai kemandirian. Sehingga berbekal itu mereka mempunyai pandangan yang tercerahkan untuk pembangunan desanya.
b.      Banyaknya masyarakat yang berurbanisasi menyebabkan daya saing dalam memperoleh pekerjaan meningkat. Setiap orang dituntut untuk memiliki kemampuan lebih atau nilai tambah sehingga mampu menyesuaikan dengan lingkungan kerjanya. Hal ini menyebabkan setiap orang berlomba-lomba untuk meningkatkan kemampuan yang dimilikinya dengan lebih giat belajar dan menuntut ilmu. Contohnya banyak diantara mereka yang bekerja sambil kuliah, ataupun mengembangkan bakat bisnisnya.
c.       Asimilasi kebudayaan yang terejadi di perkotaan diharapkan mampu menghasilkan sikap tenggang rasa, persatuan dan kesatuan antara sesama suku maupun daerah sehingga terciptalah masyarakat yang harmonis, aman, damai dan tenteram.

  1. TANTANGAN
Dari berbagai macam peluang diatas tentunya ada beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh masyarakat yang berurbanisasi.
a.       Iman yang kuat serta pendirian yang kokoh sangat diperlukan sebagai filter dari pengaruh negatif perkotaan yang sangat materialistik.
b.      Hidup dikota, segala sesuatu ada bayarannya. Proses pengembangan diri melalui sarana-sarana seperti pendidikan, kursus, workshop dan lain-lain tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit. Sehingga suatu tantangan yang berat karena harus menyisihkan sebagian dari kebutuhan primernya untuk mendapat nilai tambah dengan sarana-sarana diatas.
c.       Sosialisasi dengan masyarakat sekitar merupakan tantangan tersendiri bagi masyarakat yang berurbanisasi karena setiap suku mempunyai adat istiadat serta tabiat yang berlainan.
d.      Minimnya lapangan kerja yang memadai serta saingan dalam memperebutkan lapangan kerja yang tidak seimbang menjadi momok yang menakutkan.
e.       Sistem kerja kontrak juga merupakan tantangan yang harus dihadapi karena jika tidak bijak dalam menyikapinya maka seiring usia yang bertambah maka semakin sedikit kesempatan kerja.


BAB III
REKOMENDASI

Ø  Pendidikan agama yang mendalam mutlak diperlukan untuk menghadapi gelombang gaya hidup perkotaan yang cenderung materialisik. Karena itu masyarakat yang ingin berurbanisasi perlu diberi bimbingan terlebih dahulu supaya bukan  hanya fisik yang siap namun mental spriritual juga siap menghadapi kehidupan di perkotaan.
Ø  Banyak diantara masyarakat yang berurbanisasi mempunyai visi yang mulia ingin membangun desanya setelah sukses. Orang-orang seperti ini perlu difasilitasi supaya bisa memaksimalkan tenaga dan pikirannya dalam merealisasikan visinya tersebut.
Ø  Sebagian besar lapangan pekerjaan di perkotaan membutuhkan tenaga kerja yang tidak membutuhkan pengalaman maupun ketrampilan tertentu seperti operator, buruh bangunan, cleaning service, dll. Namun mereka terkendala dengan gaji yang minim serta sistem kerja kontrak yang setiap saat bisa kehilangan pekerjaannya. Karena itu mereka perlu dibekali dengan pendidikan yang sesuai dengan keinginannya serta yang suatu saat bisa digunakan untuk membangun desanya.
Ø  Selama kesenjangan ekonomi yang timpang antara desa dengan kota terus terjadi maka urbanisasi tidak bisa dicegah. Hendaknya pemerintah pusat mulai memikirkan potensi-potensi yang ada didaerah untuk dikembangkan dan digalakkan pembangunannya sehingga pemerintah daerah bisa mandiri dan mampu menyediakan lapangan kerja bagi putra-putra daerah tersebut.
Ø  Masyarakat pedesaan biasanya identik dengan pertanian yang berkutat disawah dan ladang. Sudah saatnya mengubah paradigma tersebut dengan mengembangkan home industri – home indusri yang berpotensi di setiap daerah sehingga bisa memberdayakan daerah tersebut bahkan bisa untuk mensuplai kebutuhan  industri-industri besar di perkotaan. Namun dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan di desa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar