ILMU BUDAYA DASAR
BAB XI
MANUSIA DAN HARAPAN
NAMA : PUJIATNO
NPM : 15111603
KELAS : 1KA40
SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA KALIMALANG
KAMPUS J
BAB XI MANUSIA DAN HARAPAN
A. PENGERTIAN HARAPAN
Harapan merupakan suatu keinginan yang muncul
supaya sesuatu terjadi atau sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Setiap
manusia pasti mempunyai harapan baik yang terencana ataupun tidak. Setiap
tindakan kita pastilah berdasarkan suatu harapan baik besar maupun kecil. Sehingga
hasil yang dicapaipun bergantung besarnya harapan tersebut.
Kerja keras, tekun dan kesabaran merupakan faktor-faktor
penentu berhasil tidaknya sebuah harapan. Harapan tanpa usaha yang nyata
hanyalah harapan yang kosong atau khayalan disiang hari bolong.
Besar tingginya harapan sangat bergantung dari kemampuan
seseorang serta tingkat keyakinan yang melandasinya. Harapan seorang petani
dengan seorang sarjana tentulah berbeda. Seorang petani yang kehidupannya penuh
dengan kesabaran dalam mengelola lahannya tentunya mempunyai harapan yang lebih
sederhana dibandingkan sarjana yang setiap hari berkutat dengan berbagai macam
teori. Namun pada dasarnya setiap manusia berhak mempunyai harapan setinggi
apapun. Yang akan memacunya untuk bekerja lebih giat..
B.
APA SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI
HARAPAN ?
Setiap manusia yang lahir kedunia dibekali akal dan juga
naluri oleh Allah. Bekal inilah yang dipergunakan untuk menjalani kehidupannya
yang berliku-liku. Bekal ini jugalah yang akan menuntun manusia untuk mempunyai
harapan-harapan dalam kehidupannya. Seperti harapan untuk bertahan hidup,
harapan menemukan kebenaran, harapan mendapatkan kebahagiaan dan
harapan-harapan lainnya.
Dalam hidupnya manusia dihadapkan pada kenyataan yang
mengharuskannya untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan dirinya. Baik kebutuhan
rohani yang berupa pencarian akan hakekat Tuhan yang telah menciptakannya
maupun kebutuhan jasmani yang berupa makanan, pakaian dan tempat tinggal. Dalam
rangka pemenuhan akan kebutuhan dasar hidupya itulah manusia mempunyai harapan-harapan
yang pada hakekatnya harapan itu merupakan keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Harapan-harapan itu antara lain kelangsungan hidup, keamanan, hak dan kewajiban
mencintai dan dicintai atau hidup berumah tangga, diakui lingkungan serta
perwujudan cita-cita.
Seiring berlalunya waktu dan bertambahnya usia,
harapan-harapan itupun berubah. Saat kecil harapan kita mungkin terbatas pada
kesenangan pribadi seperti bermain, jajan dan berteman. Namun saat dewasa
harapan itu sedikit demi sedikit berubah karena tanggung jawab yang semakin
besar.
C. KEPERCAYAAN
Kepercayaan berarti mengakui atau meyakini akan suatu kebenaran
atau hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan suatu kebenaran. Kepercayaan
berhubungan erat dengan kejujuran. Karena tanpa adanya kejujuran maka kita
tidak akan mempercayai sesuatu karena lambat atau cepat kebohongan pasti akan
terungkap.
Kejujuran berkaitan erat dengan kebenaran. Orang yang
terkenal jujur dalam masyarakat, ketika dia menyampaikan suatu berita masyarakat
akan lebih mempercayainya. Hal inilah yang mendasari sebuah kepercayaan. Seperti
kisah Rasulullah, sebelum menerima wahyu yang menjadikannya seorang nabi
Rasulullah terkenal dengan sifatnya yang jujur hingga mendapat gelar Al-Amin
atau yang terpercaya. Sehingga ketika diperintahkan Allah untuk menyampaikan
risalah islam, masyarakat banyak yang langsung mempercayai dan membenarkan
ajarannya.
Kebenaran yang menjadi dasar sebuah kepercayaan menjadi
sesuatu hal yang mutlak adanya karena kecenderungan manusia atau fitrah manusia
untuk menerima kebenaran. Akal manusia senantiasa berusaha untuk menemukan
kebenaran, meskipun pahit akan diterimanya.
Kebenaran dalam bertindak, berbuat, berucap, berupaya
serta berpendapat sering dijadikan tolak ukur untuk menilai tingkat kebenaran
seseorang. Ketidakpercayaan orang akan langsung muncul ketika ketidakbenaran
dalam tindakan seseorang..
D. BERBAGAI KEPERCAYAAN DAN USAHA MENINGKATKANNYA
Dasar kepercayaan adalah kebenaran yang bersumber dari
berbagai hal. Sedangkan kepercayaan itu sendiri
bisa dibedakan atas:
1) Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
Kepercayaan
ini merupakan bentuk kepercayaan yang tertinggi karena menyangkut pada keimanan
seseorang. Setiap manusia yang normal pasti meyakini bahwa dirinya dan alam
semesta ini tercipta oleh sesuatu kekuatan yang maha dahsyat dan tidak mungkin
tercipta sendiri. Karena alam semesta beserta isinya mempunyai keteraturan yang
luar biasa yang tidak mungkin hadir secara kebetulan. Kekuatan itulah yang
dinamakan Allah sebagai pencipta langit dan bumi beserta isinya.
2) Kepercayaan pada Nabi Muhammad SAW
Manusia tidak mungkin bisa mengenal Allah tanpa adanya
nabi atau rasul yang menjelaskan tentang Allah sesuai wahyu yang diterimanya. Karena
didunia ini manusia tidak mungkin bisa melihat wujud Allah yang Maha Mulia. CiptaanNYA
saja begitu dahsyat apalagi penciptanya tentu lebih dahsyat lagi. Bahkan dialam
semesta yang begitu luas ini kita ibarat debu yang teramat kecil. Nabi atau
rasul inilah yang mendapatkan wahyu untuk disampaikan kepada umat manusia
mengenai tugas-tugas serta tujuan hidup manusia.
3) Kepercayaan pada diri sendiri
Percaya pada
diri sendiri berarti mempercayai kemampuan sendiri untuk mencapai
harapan-harapan yang kita inginkan. Kepercayaan ini menimbulkan sikap mandiri
serta rasa tanggung jawab yang besar. Sikap seperti ini sangat diperlukan supaya
kita tidak lemah dan selalu optimis menjalani kehidupan.
4) Kepercayaan pada orang lain
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak lepas dari bantuan
orang lain. Interaksi manusia dengan sesamanya berlandaskan sikap saling
percaya. Kepercayaan ini sangat bergantung dari perilaku serta perbuatannya. Sehingga
kejujuran merupakan modal utama untuk bisa saling mempercayai.
5) Kepercayaan kepada pemerintah
Kepercayaan kepada pemerintah berarti mempercayai peran
pemerintah dalam mengatur negara sesuai dengan hukum yag berlaku. Kepercayaan ini
bersifat aktif dimana kita juga berkewajiban mengawasi jalannya pemerintah dan
memberikan teguran atau nasihat jika pemerintahannya melakukan pelanggaran atau
penyelewengan.
Banyak hal
yang bisa dilakukan dalam rangka meningkatkan kepercayaan-kepercayaan diatas. Diantaranya
adalah :
a.
Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan giat
menuntut ilmu supaya lebih mengenal Allah.
b.
Berinteraksi secara aktif dalam
masyarakat supaya terjalin kondisi yang harmonis.
c.
Instropeksi diri untuk menghilangkan sifat-sifat iri, dengki, sombong,
tamak yang akan menghilangkan kepercayaan orang lain.
d.
Konsisten dalam menegakkan kebenaran serta mencegah kemungkaran yang
terjadi dalam masyarakat.