Jumat, 23 Maret 2012

Tugas IBD Bab3

TUGAS
ILMU BUDAYA DASAR
BAB  III

TEMA
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN


NAMA : PUJIATNO
NPM : 15111603
KELAS : 1KA40


SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA KALIMALANG
KAMPUS J



1.              Pendekatan Kesusastraan
            Pada pokoknya filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya termasuk sastra, sejarah cerita rakyat dan sebagainya semua mempelajari tentang manusia dan budaya. Seni atau sastra sangat mempengaruhi kondisi disetiap zaman karena ianya merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan yang muncul disetiap zaman tersebut.
Sastra mempunyai peranan yang sangat penting disetiap zaman, salah satunya karena sastra mempergunakan bahasa. Sedangkan bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pernyataan kegiatan manusia. Sastra juga lebih mudah berkomunikasi karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraks. Selain itu sastra juga didukung oleh cerita. Dengan cerita orang lebih mudah tertarik dan dengan cerita orang lebih mudah mengemukakan gagasan-gagasannya dalam bentuk yang tidak normatif.
Disetiap zaman seniman sebagai pencipta karya seni mempunyai tempat yang istimewa karena seniman adalah media penyampai nilai-nilai kemanusiaan yang sangat peka terhadap kondisi sekitar sehingga mampu menangkap hal-hal yang lepas dari pengamatan orang lain.
Indonesia dikenal sebagai bangsa dengan harta karun budaya melimpah. Hal ini menunjukkan betapa karya sastra Indonesia tersusun dari sulur-sulur kebudayaan Indonesia yang perkembangan waktunya berlangsung dinamis.

2.              Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Prosa
            Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi  ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
Jenis prosa lama meliputi :
a.       Dongeng-dongeng
b.      Hikayat
c.       Sejarah
d.      Epos
e.       Cerita pelipur lara
Sedangkan jenis-jenis prosa baru meliputi :
a.       Cerita pendek
b.      Roman/novel
c.       Biografi
d.      Kisah
e.       Otobiografi
f.       Riwayat
g.      Kritik
h.      Resensi

3.              Nilai-nilai dalam prosa fiksi
            Fiksi adalah sebuah istilah sastra yang berarti tidak benar terjadi atau sebuah karangan belaka. Sehingga prosa fiksi merupakan karya sastra hasil karangan seorang seniman. Salah satu jenis karya prosa fiksi adalah novel. Novel ditulis secara naratif dan biasanya berbentuk cerita.
Nilai-nilai yang diperoleh seorang pembaca prosa fiksi antara lain :
a.       Prosa fiksi memberikan kesenangan
Kesenangan itu bisa berupa pengalaman yang didapat pembaca seolah-olah mengalami sendiri kejadian atau peristiwa yang dibacanya. Pembaca juga dapat mengembangkan imajinasi untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, tokoh-tokoh yang unik atau aneh tingkah lakunya yang ada dalam sebuah prosa fiksi.
b.      Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat dalam ensiklopedi. Informasi dalam prosa fiksi menunjukkan kekayaan intelektual atau imaginasi yang kuat dari pengarangnya.
c.       Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi terkadang lahir dari pengamatan mendalam tentang kondisi zaman dimana penulis tinggal. Ianya dapat menstimulasi imaginasi yang bisa menjadi sarana perpindahan dari sebuah budaya. Novel-novel seperti siti nurbaya, dibawah lindungan kabah, tenggelamnya kapal van der wijk mengungkapkan tentang kondisi kultural dimasa lalu impian-impian, harapan-harapan, permasalahan yang terjadi yang dimasa lalu.
d.      Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Semakin banyak prosa yang dibaca maka akan semakin banyak pengalaman-pengalaman dengan individu didalam cerita tersebut. Hal ini akan memperkaya wawasan pembaca tentang beragam bentuk kehidupan yang dimunculkan dalam karya prosa. Sehingga pembaca akan terbentuk keseimbangan wawasan terutama menghadapi kenyataan diluar yang mungkin sangat berbeda denga pribadinya.

4.              Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan puisi
            Puisi (dari bahasa Yunani kuno: ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create) adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. Sedangkan menurut Kamus Istilah Sastra (Sudjiman, 1984), puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.
Puisi merupakan hasil karya kreativitas penyair yang mempunyai ciri-ciri antara lain:
1)      Figura bahasa (figurative language) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori dan sebagainya.
2)      Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda atau banyak tafsir.
3)      Kata-kata berjiwa, yaitu kata-kata yang berisi penekanan suasana tertentu seperti perasaan dan pengalaman jiwa penyair.
4)      Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5)      Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan sehingga lebih menggugah hati.
Ilmu budaya dasar memuat puisi dikarenakan alasan-alasan berikut:
1.      Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
2.      Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual
3.      Puisi dan keinsyafan sosial
Puisi-puisi juga sarat akan nilai-nilai estetika, etika dan juga kemanusiaan seperti cinta kasih.

Referensi
1.      Nugroho, widyo and achmad muchji. 1996, Seri Diktat Kuliah, Ilmu Budaya Dasar. universitas gunadarma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar