Menuju Indonesia Maju 2020
Bagian Ketiga
Peran serta kita dalam pembangunan
Tulisan
ini merupakan serial bersambung yang akan membahas tentang proyeksi indonesia
dalam sepuluh tahunan mendatang yang saat itu di perkirakan indonesia menjadi
sebuah negara maju. Dan peran serta kita untuk ikut menyukseskan pembangunan
dan menjadi bagian dari kemajuan tersebut.
Pada
bagian ketiga ini akan diuraikan tentang peran serta kita sebagai sumber daya
manusia dalam membangun perekonomian indonesia. Tantangan dan hambatan yang
harus dihadapi serta permasalahan yang terjadi.
Seperti
telah diuraikan dalam bagian-bagian sebelumnya, kita optimis bahwa perekonomian
indonesia akan tumbuh pesat dan insya allah tahun 2020 bisa menjadi negara
maju. Namun permasalahannya, dimanakah kita dalam gegap gempita pembangunan ini.
Menjadi pelaku atau menjadi penonton saja namun setidaknya kita tidak menjadi
penghambat kemajuan indonesia.
Salah satu
problem mendasar dari wujudnya indonesia maju adalah kurangnya pengusaha atau
wirausahawan diindonesia karena idealnya negara bisa maju jika mempunyai 2
persen enterpreneur sedangkan sekarang baru sekitar 1,56 %. Hal inilah yang
akan menjadi tantangan bagi kita karena menjadi pengusaha merupakan sebuah
pilihan dan bukan keturunan. Selain masih ada begitu banyak peran yang bisa
kita ambil untuk berkontribusi dalam pembangunan.
Sebagai
pelajar, saat ini kita dihadapkan pada berbagai macam persoalan dari gaya hidup
materialisme, hedonisme, egoisme, tawuran, kualitas pendidikan hingga biaya
pendidikan yang tinggi. Persoalan inilah yang menjadi realitas yang harus
dihadapi supaya tidak menjadi hambatan dalam pembangunan.
Gaya hidup
pelajar saat ini cenderung negatif ditengah era kehidupan dengan sistem
komunikasi global, dengan kemudahan mengakses informasi baik melalui media
cetak, TV, internet, komik, media ponsel, dan DVD bajakan yang
berkeliaran di masyarakat namun efek negatifnya lah yang lebih mendominasi.
“Berdasarkan
hasil survei Komnas Perlindungan Anak bekerja sama dengan Lembaga
Perlindungan Anak (LPA) di 12 provinsi pada 2007 diperoleh pengakuan remaja
bahwa :
- Sebanyak 93,7% anak SMP dan SMU pernah melakukan ciuman, petting, dan oral seks.
- Sebanyak 62,7% anak SMP mengaku sudah tidak perawan.
- Sebanyak 21,2% remaja SMA mengaku pernah melakukan aborsi.
- Dari 2 juta wanita Indonesia yang pernah melakukan aborsi, 1 juta adalah remaja perempuan.
- Sebanyak 97% pelajar SMP dan SMA mengaku suka menonton film porno.
- Sebanyak 93,7% anak SMP dan SMU pernah melakukan ciuman, petting, dan oral seks.
- Sebanyak 62,7% anak SMP mengaku sudah tidak perawan.
- Sebanyak 21,2% remaja SMA mengaku pernah melakukan aborsi.
- Dari 2 juta wanita Indonesia yang pernah melakukan aborsi, 1 juta adalah remaja perempuan.
- Sebanyak 97% pelajar SMP dan SMA mengaku suka menonton film porno.
Mengingat sangat pentingnya sumber daya
manusia terutama pemuda sebagai penggerak perekonomian bangsa hal ini akan
menjadi hambatan yang sangat besar bagi terwujudnya indonesia maju 2020. Sekarang
pilihan ada ditangan para pemuda apakah mereka akan menjadi pelaku ataukah
sekedar penonton dalam gemuruh perekonomian. Dengan potensi yang begitu besar
kemajuan perekonomian indonesia tidak bisa terelakkan, hanya masalah waktu
cepat atau lambat.
Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar