Jumat, 12 Oktober 2012

Menuju Indonesia Maju 2020 bagian ketiga


Menuju Indonesia Maju 2020

Bagian Ketiga
Peran serta kita dalam pembangunan

Tulisan ini merupakan serial bersambung yang akan membahas tentang proyeksi indonesia dalam sepuluh tahunan mendatang yang saat itu di perkirakan indonesia menjadi sebuah negara maju. Dan peran serta kita untuk ikut menyukseskan pembangunan dan menjadi bagian dari kemajuan tersebut.
Pada bagian ketiga ini akan diuraikan tentang peran serta kita sebagai sumber daya manusia dalam membangun perekonomian indonesia. Tantangan dan hambatan yang harus dihadapi serta permasalahan yang terjadi.

Seperti telah diuraikan dalam bagian-bagian sebelumnya, kita optimis bahwa perekonomian indonesia akan tumbuh pesat dan insya allah tahun 2020 bisa menjadi negara maju. Namun permasalahannya, dimanakah kita dalam gegap gempita pembangunan ini. Menjadi pelaku atau menjadi penonton saja namun setidaknya kita tidak menjadi penghambat kemajuan indonesia.
Salah satu problem mendasar dari wujudnya indonesia maju adalah kurangnya pengusaha atau wirausahawan diindonesia karena idealnya negara bisa maju jika mempunyai 2 persen enterpreneur sedangkan sekarang baru sekitar 1,56 %. Hal inilah yang akan menjadi tantangan bagi kita karena menjadi pengusaha merupakan sebuah pilihan dan bukan keturunan. Selain masih ada begitu banyak peran yang bisa kita ambil untuk berkontribusi dalam pembangunan.
Sebagai pelajar, saat ini kita dihadapkan pada berbagai macam persoalan dari gaya hidup materialisme, hedonisme, egoisme, tawuran, kualitas pendidikan hingga biaya pendidikan yang tinggi. Persoalan inilah yang menjadi realitas yang harus dihadapi supaya tidak menjadi hambatan dalam pembangunan.
Gaya hidup pelajar saat ini cenderung negatif ditengah era kehidupan dengan sistem komunikasi global, dengan kemudahan mengakses informasi baik melalui media cetak, TV, internet, komik,  media ponsel, dan DVD bajakan yang berkeliaran di masyarakat namun efek negatifnya lah yang lebih mendominasi.
“Berdasarkan hasil survei Komnas Perlindungan Anak bekerja sama dengan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) di 12 provinsi pada 2007 diperoleh pengakuan remaja bahwa :
- Sebanyak 93,7% anak SMP dan SMU pernah melakukan ciuman, petting, dan oral seks.
- Sebanyak 62,7% anak SMP mengaku sudah tidak perawan.
- Sebanyak 21,2% remaja SMA mengaku pernah melakukan aborsi.
- Dari 2 juta wanita Indonesia yang pernah melakukan aborsi, 1 juta adalah remaja perempuan.
- Sebanyak 97% pelajar SMP dan SMA mengaku suka menonton film porno.
  Mengingat sangat pentingnya sumber daya manusia terutama pemuda sebagai penggerak perekonomian bangsa hal ini akan menjadi hambatan yang sangat besar bagi terwujudnya indonesia maju 2020. Sekarang pilihan ada ditangan para pemuda apakah mereka akan menjadi pelaku ataukah sekedar penonton dalam gemuruh perekonomian. Dengan potensi yang begitu besar kemajuan perekonomian indonesia tidak bisa terelakkan, hanya masalah waktu cepat atau lambat.

Referensi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar