Kamis, 14 Juni 2012

Tugas IBD Bab 11


ILMU BUDAYA DASAR


BAB XI
MANUSIA DAN HARAPAN

  






NAMA : PUJIATNO
NPM : 15111603
KELAS : 1KA40

SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA KALIMALANG
KAMPUS J



BAB XI MANUSIA DAN HARAPAN



A.   PENGERTIAN HARAPAN
Harapan merupakan suatu keinginan yang muncul supaya sesuatu terjadi atau sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Setiap manusia pasti mempunyai harapan baik yang terencana ataupun tidak. Setiap tindakan kita pastilah berdasarkan suatu harapan baik besar maupun kecil. Sehingga hasil yang dicapaipun bergantung besarnya harapan tersebut.
Kerja keras, tekun dan kesabaran merupakan faktor-faktor penentu berhasil tidaknya sebuah harapan. Harapan tanpa usaha yang nyata hanyalah harapan yang kosong atau khayalan disiang hari bolong.
Besar tingginya harapan sangat bergantung dari kemampuan seseorang serta tingkat keyakinan yang melandasinya. Harapan seorang petani dengan seorang sarjana tentulah berbeda. Seorang petani yang kehidupannya penuh dengan kesabaran dalam mengelola lahannya tentunya mempunyai harapan yang lebih sederhana dibandingkan sarjana yang setiap hari berkutat dengan berbagai macam teori. Namun pada dasarnya setiap manusia berhak mempunyai harapan setinggi apapun. Yang akan memacunya untuk bekerja lebih giat..

B.    APA SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN ?
Setiap manusia yang lahir kedunia dibekali akal dan juga naluri oleh Allah. Bekal inilah yang dipergunakan untuk menjalani kehidupannya yang berliku-liku. Bekal ini jugalah yang akan menuntun manusia untuk mempunyai harapan-harapan dalam kehidupannya. Seperti harapan untuk bertahan hidup, harapan menemukan kebenaran, harapan mendapatkan kebahagiaan dan harapan-harapan lainnya.
Dalam hidupnya manusia dihadapkan pada kenyataan yang mengharuskannya untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan dirinya. Baik kebutuhan rohani yang berupa pencarian akan hakekat Tuhan yang telah menciptakannya maupun kebutuhan jasmani yang berupa makanan, pakaian dan tempat tinggal. Dalam rangka pemenuhan akan kebutuhan dasar hidupya itulah manusia mempunyai harapan-harapan yang pada hakekatnya harapan itu merupakan keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Harapan-harapan itu antara lain kelangsungan hidup, keamanan, hak dan kewajiban mencintai dan dicintai atau hidup berumah tangga, diakui lingkungan serta perwujudan cita-cita.
Seiring berlalunya waktu dan bertambahnya usia, harapan-harapan itupun berubah. Saat kecil harapan kita mungkin terbatas pada kesenangan pribadi seperti bermain, jajan dan berteman. Namun saat dewasa harapan itu sedikit demi sedikit berubah karena tanggung jawab yang semakin besar.

C.   KEPERCAYAAN
Kepercayaan berarti mengakui atau meyakini akan suatu kebenaran atau hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan suatu kebenaran. Kepercayaan berhubungan erat dengan kejujuran. Karena tanpa adanya kejujuran maka kita tidak akan mempercayai sesuatu karena lambat atau cepat kebohongan pasti akan terungkap.
Kejujuran berkaitan erat dengan kebenaran. Orang yang terkenal jujur dalam masyarakat, ketika dia menyampaikan suatu berita masyarakat akan lebih mempercayainya. Hal inilah yang mendasari sebuah kepercayaan. Seperti kisah Rasulullah, sebelum menerima wahyu yang menjadikannya seorang nabi Rasulullah terkenal dengan sifatnya yang jujur hingga mendapat gelar Al-Amin atau yang terpercaya. Sehingga ketika diperintahkan Allah untuk menyampaikan risalah islam, masyarakat banyak yang langsung mempercayai dan membenarkan ajarannya.
Kebenaran yang menjadi dasar sebuah kepercayaan menjadi sesuatu hal yang mutlak adanya karena kecenderungan manusia atau fitrah manusia untuk menerima kebenaran. Akal manusia senantiasa berusaha untuk menemukan kebenaran, meskipun pahit akan diterimanya.
Kebenaran dalam bertindak, berbuat, berucap, berupaya serta berpendapat sering dijadikan tolak ukur untuk menilai tingkat kebenaran seseorang. Ketidakpercayaan orang akan langsung muncul ketika ketidakbenaran dalam tindakan seseorang..

D.   BERBAGAI KEPERCAYAAN DAN USAHA MENINGKATKANNYA
Dasar kepercayaan adalah kebenaran yang bersumber dari berbagai hal. Sedangkan kepercayaan itu sendiri bisa dibedakan atas:
1)    Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa      
         Kepercayaan ini merupakan bentuk kepercayaan yang tertinggi karena menyangkut pada keimanan seseorang. Setiap manusia yang normal pasti meyakini bahwa dirinya dan alam semesta ini tercipta oleh sesuatu kekuatan yang maha dahsyat dan tidak mungkin tercipta sendiri. Karena alam semesta beserta isinya mempunyai keteraturan yang luar biasa yang tidak mungkin hadir secara kebetulan. Kekuatan itulah yang dinamakan Allah sebagai pencipta langit dan bumi beserta isinya.
2)    Kepercayaan pada Nabi Muhammad SAW
       Manusia tidak mungkin bisa mengenal Allah tanpa adanya nabi atau rasul yang menjelaskan tentang Allah sesuai wahyu yang diterimanya. Karena didunia ini manusia tidak mungkin bisa melihat wujud Allah yang Maha Mulia. CiptaanNYA saja begitu dahsyat apalagi penciptanya tentu lebih dahsyat lagi. Bahkan dialam semesta yang begitu luas ini kita ibarat debu yang teramat kecil. Nabi atau rasul inilah yang mendapatkan wahyu untuk disampaikan kepada umat manusia mengenai tugas-tugas serta tujuan hidup manusia.
3)    Kepercayaan pada diri sendiri
         Percaya pada diri sendiri berarti mempercayai kemampuan sendiri untuk mencapai harapan-harapan yang kita inginkan. Kepercayaan ini menimbulkan sikap mandiri serta rasa tanggung jawab yang besar. Sikap seperti ini sangat diperlukan supaya kita tidak lemah dan selalu optimis menjalani kehidupan.
4)    Kepercayaan pada orang lain
       Sebagai makhluk sosial, manusia tidak lepas dari bantuan orang lain. Interaksi manusia dengan sesamanya berlandaskan sikap saling percaya. Kepercayaan ini sangat bergantung dari perilaku serta perbuatannya. Sehingga kejujuran merupakan modal utama untuk bisa saling mempercayai.
5)    Kepercayaan kepada pemerintah
       Kepercayaan kepada pemerintah berarti mempercayai peran pemerintah dalam mengatur negara sesuai dengan hukum yag berlaku. Kepercayaan ini bersifat aktif dimana kita juga berkewajiban mengawasi jalannya pemerintah dan memberikan teguran atau nasihat jika pemerintahannya melakukan pelanggaran atau penyelewengan.
         Banyak hal yang bisa dilakukan dalam rangka meningkatkan kepercayaan-kepercayaan diatas. Diantaranya adalah :
a.     Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan giat menuntut ilmu supaya lebih mengenal Allah.
b.     Berinteraksi secara aktif  dalam masyarakat supaya terjalin kondisi yang harmonis.
c.      Instropeksi diri untuk menghilangkan sifat-sifat iri, dengki, sombong, tamak yang akan menghilangkan kepercayaan orang lain.
d.     Konsisten dalam menegakkan kebenaran serta mencegah kemungkaran yang terjadi dalam masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar